Kamis, 12 Desember 2013

Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum



Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum - Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana wanita hamil muntah-muntah yang berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Penyebab keadaan ini Belum diketahui pasti, namun beberapa faktor mempunyai pengaruh antara lain,
Ø  Faktor predisposisi, yaitu primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda
Ø  Faktor organik, yaitu alergi, masuknya villi khorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat kehamilan, dan resistensi ibu yang menurun
Ø  Faktor psikologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.  Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Mual dan muntah terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urine, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik.

Gejala dan Tanda
Ø  Ada tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus
Ø  keadaan penderita lemah, apatis sampai koma,
Ø  denyut nadi meningkat sampai 100 x permenit,
Ø  suhu meningkat,
Ø  tekanan darah turun,
Ø  ada tanda dehidrasi
Ø  Pemeriksaan elektrolit darah : kadar Natrium dan Klorida turun
Ø  Pemeriksaan urine : kadar klorida turun dan dapat ditemukan keton
Menurut berat  ringannya gejala, hiperemesis gravidarum dibagi dalam 3 tingkat :
·         Tingkat I muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada epigastrium.  Nadi meningkat sekitar 100 per menit
·         Tingkat II : penderita tamapak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, dan mata sedikit ikterik.  Berat badan penderita menurun, timbul hipotensi, hemokonsentrasi, oligouria, konstipasi, dan nafas berbau aseton.
·         Tingkat III : kesadaran pasien menurun dari somnolen sampai koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, daan tekanan darah makin menurun.
Setelah mengetahui gejala dan tanda penyakit ini, hal berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasinya. Berikut adalah cara mengatasi hiperemesis gravidarum:
  1. pencegahan : menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering, hindari makanan berminyak dan berbau, makanan sebaiknya dalam keadaan panas atau sangat dingin
  2. obat-obatan : pemberian sedativa, vitamin B1 dan B6, antihistamin, antiemetik pada keadaan yang lebih berat.
  3. isolasi : penderita ditempatkan di tempat yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang baik, kadang-kadang suasana yang memberikan kenyaman gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
  4. terapi psikologi
  5. cairan parenteral : berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5 % dalam NaCl sebanyak 2-3 liter.  Bila perlu dapat ditamabh kalium, dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.  Namun, bila tidak tertangani dengan baik maka dapat menyebabkan hal-hal yang tidak di inginkan bagi ibu tentu juga janin. Demikian cara mengatasi hiperemesis gravidarum. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar